Wednesday, April 24, 2013

Penipuan



Penipuan, apa sih yang kalian pikirin pertama kali ketika mendengar kata tersebut? Menurut gue itu hal ter-absurd yang pernah gue dengar dan hal itu pernah nimpa gue. Sungguh miris.
                Di era globalisasi ini (ehemm) alat komunikasi sudah bukan hal yang sulit untuk kita peroleh seperti ponsel sampai internet. Tidak seperti jaman papa mama kita pacaran dulu yang hanya bisa bertukar pesan melalui surat dan sampainya pun 4-5 hari bahkan seminggu ‘hasil interview sama mama’ dan itu adalah hal yang menimbulkan kegalauan bagi kedua insan yang sedang terinfeksi wabah yang bernama cinta. Balik ke topik mengenai penipuan. Banyak sekali modus penipuan yang beredar di masyarakat kita mulai dari penipuan melalui kupon berhadiah , pesan singkat bahkan telepon yang mengatasnamakan berbagai pihak yang tentunya dirugikan. Entah mereka yang menipu itu adalah orang yang pintar dan tidak tahu apa yang harus mereka kerjakan atau orang yang tidak punya kerjaan lalu mencoba memulai hal baru atau bahkan mereka adalah orang pintar yang tidak tahu bahwa mereka pintar (lho?).
                Banyak kita ketahui modus penipuan melalui pesan singkat ponsel yang berisi ‘mama minta pulsa’ , ‘aku lagi di kantor polisi tolong kirim pulsa’ , atau yang parah adalah ‘tolong transfer uang sejumlah bla.. bla.. bla… untuk operasi anak anda yang kecelakaan’ dan gue pernah dapet itu semua. Yang gue pikir itu mama gue ada dirumah kok ngapain minta isiin pulsa sama gue lewat sms? Lagian juga mama gue gak ngerti gimana caranya sms, trus keluarga gue siapa coba yang ada kasus sama polisi? Adek gue? Gue gak yakin cowo dengan disorientasi seksual punya masalah sama polisi dan kalau iya dia punya masalah sama pasangan gay nya dan harus bermasalah sama polisi apa fungsi pulsa disana? dan…… gue masih 18 belum punya anak yang bisa berkendara terus kecelakaan dan keok di meja operasi. Miris banget gue sama modus-modus penipuan yang ada terutama di Indonesia. Mungkin kalian yang baca tulisan gue ini juga pernah ngalamin yang sama kayak gue dan bahkan kalian sampai bulat-bulat tertipu. ‘gue turut berdukacita’.
                Lepas dari penipuan dalam bentuk pesan singkat sekarang kita maju sedikit buat ngebahas penipuan lewat telpon. Ok, gue pernah dapat kabar tentang teman, saudara,  sama tetangga gue yang sejumlah duitnya ketipu. Entah bagaimana proses penipuan itu berjalan mulus dengan membuat para calon korbannya percaya sama semua omong kosong yang di jampi-jampi lewat telpon. Reaksi gue pas tahu mereka ketipu cuma bisa ketawa dan mengejek sambil berkata ‘tinggal di kota aja masih bisa ketipu, apalagi kalau di kampong?’ . Parahnya malam ini gue yang ketipu (karma sungguh berlaku). Sungguh prihatin sama nasib gue.
                Sebenarnya gue kesel sama paragraf ini, soalnya paragraf ini menceritakan gimana kronologi gue ketipu lewat telpon. Awalnya, gue lagi mandi dan asik sabunan, trus tiba-tiba hp gue bunyi, untuk bunyi pertama gue cuekin, yah gue pikir palingan cuma teman gue yang minta bantu buat milihin baju buat dia date sama ceweknya. Sekarang giliran asik shampoan (walau sekarang rambut gue sedikit gue tetep shampoan, kalau gak percaya tanya sama adek gue yang ketawa ngeliat abangnya yang botak dengan asik mijit-mijit kepala merangkap jeruk bali) *catatan : gue mandi pakai celana pendek, jadi tidak porno dan lulus sensor permandian* hp gue bunyi lagi dan tetap gue cuekin karena gue pikir itu temen gue yang bingung mau pake kolor apa buat ngedate . Setelah itu gue pikir ‘apakah nanti disaat gue lagi jongkok dengan posisi muka ditekuk dan sedikit ngeden(you know what I mean) hp gue bunyi lagi?’ sialnya itu beneran terjadi, hp gue bunyi buat yang ketiga kalinya. Dengan nada sedikit ngeden gue minta adek gue bawain hp ke kamar mandi. Setelah sampai di kamar mandi adek gue bilang ‘abang, apa yang abang makan barusan? Kenapa baunya sama seperti ketek teman sekolahku? Apakah abang nekat memakannya demi kelangsungan hidupmu abang?’ gue cuma ngelirik tajam adek gue sambil ambil hp dari dia setelah itu gue tutup pintu kamar mandi dan melanjutkan ritual gue sambil angkat telpon dan pastinya dengan nada sedikit ngeden ‘halo… de…ngan.. si..a..pa.. i..ni?’ trus langsung dijawab ‘kami dari PT XL Axiata (demi keamanan gue, maka nama perusahaan gue bikin jadi inisial) selamat anda beruntung karena nomor anda terundi untuk mendapatkan hadiah uang tunai senilai lima juta rupiah dan bonus pulsa senilai satu juta rupiah’ kemudian ‘plung… sesuatu terjatuh kedalam lubang kloset.. dan pastinya itu bukan hp gue yang jatuh(you know what I mean)’ dengan girang gue jawab ‘ciyuss?? Miapah?? Enelan?? (biar dikira pemakai setia produk mereka, sejujurnya gue pakai produk mereka cuma dari bulan lalu dan itu gue dapat gratisan dari temen yang katanya boleh dapat juga dari temannya yang temannya lagi itu punya kakak yang temannya kerja sama temannya di kantor temannya yang punya toko temannya tetangganya yang kerja di perusahaan yang nelpon gue sekarang , siapakah temannya lagi?) kemudian gue dijelasin dengan seksama ‘bla.. bla.. bla..’ gue disuruh kirim nomor rekening gue ke dia terus gue disuruh ke ATM buat cek saldo gue dan uangnya boleh langsung ditarik. Tidak berpikir lama gue langsung ambil handuk ngelap badan dan siap-siap pakai baju buat berangkat ke ATM, kemudian gue terdiam sebentar dan berpikir……. Eh, ternyata gue lupa cebok dan gue jongkok lagi. Setelah melalui pergelutan di kamar mandi gue siap buat berangkat ke ATM terdekat dan waktu itu gue pinjam motor tetangga gue yang bunyinya sudah seperti anak ayam dibawah umur yang diperkosa ramai-ramai sama segerombolan sapi ngamuk ‘bunyinya ciat..ciat..ciat..ciat..bremmmm’ di otak gue udah gak ada rasa malu dan rasa gengsi lagi, yang ada cuma ‘limaaa juutaaa , limaaa juutaaa dan limaaa juutaaa , eh tunggu sebentar kalau dijumlahin jadi limaaa beelaaas juutaaa dong? *mulai ngaco karna duit*’ .
                Setelah gue sampai, gue ikutin instruksi yang ada dari telpon, gue disuruh masuk ke bilik ATM, masukin kartu ATM , masukin pin gue , pilih bahasa Indonesia dst.. dalam pikiran gue ‘gue juga tahu cara ini GOBLOG’ tapi demi limaaa juutaaa gue iyain aja semua kata dia. Tapi ketika sampai tahap akhir ternyata gue disuruh pilih opsi ‘Transfer’ dan masukin no.rek 01-234-567-****(pokoknya itulah, soalnya gue lupa berapa) dan gue disuruh transfer saldo gue yang tersisa(walau sudah tidak ada sisa) dan gue liat yang muncul nama ‘Agus Haryono’ lho?? Sejak kapan mama gue ganti nama gue yang dikata kece jadi nama begitu?.Dan setelah itu gue disuruh transfer ke rekening tsb(yah pastinya tidak gue kirim dong , walau tampang gue dongo tapi otak gue cerdas stadium akhir) . Sadar gue ketipu, gue langsung pulang pakai motor dengan suara anak ayam dibawah umur yang diperkosa lagi sambil nundukin kepala kecewa ketipu si nama kampungan ‘Agus Haryono’ yah syukur-syukur gue tidak masuk got dan sampai ke kos dengan selamat sambil mencoba menghilangkan kegirangan lima juutaaa yang gue bawa pas berangkat tadi.
                Buat kalian yang memang pernah ngalamin yang sama kayak gue berarti kita seperjuangan memberantas penipuan-penipuan yang ada, dan buat kalian yang udah ketawain gue mungkin suatu saat bakal ngerasain apa yang gue rasain seperti yang sudah gue tulis diatas tadi.
                Sekian dari gue dan gue minta maaf kalau ada kata-kata yang kasar, semua demi kepentingan tulisan ‘alibi’ tolong dimaafkan aja yah ‘maksa’ . Dan kalau ada Agus , Haryono , atau bahkan Agus Haryono yang baca tulisan ini maaf dan jangan tersinggung, ini bukan kalian kok. Karena gue yakin yang baca tulisan gue ini semua orang baik dan bukan ‘Penipu’

No comments:

Post a Comment